Pages

Blogger News

.

Monday, May 11, 2015

Pengujian Hipotesis Korelasi (Asosiatif)


         Hipotesis korelasi (asosiatif) merupakan dugaan tentang adanya hubungan antar variabel dalam populasi yang akan diuji melalui hubungan antar variabel dalam sampel yang diambil dari populasi tersebut. Pada langkah awal pembuktiannya, maka perlu dihitung terlebih dahulu koefisien korelasi antara variabel dalam sampel, baru koefisien yang ditemukan diuju signifikansinya. Jadi menguji hipotesis asosiatif adalah menguji koefisiensi korelasi yang ada pada sampel untuk diberlakukan pada seluruh populasi dimana sampel diambil. Bila penelitian dilakukan pada seluruh populasi, maka tidak diperlukan pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi yang ditemukan. Hal ini berarti peneliti tidak merumuskan dan menguji hipotesis statistik.
        Pencarian hubungan dua variabel atau lebih dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antara variabel yang akan dicari hubungannya. Koefisien korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.
         Hubungan dua variabel atau lebih dikatakan hubungan positif, bila nilai suatu variabel pertama ditingkatkan, maka akan meningkatkan nilai variabel yang lain, demikian sebaliknya bila nilai suatu variabel pertama diturunkankan, maka akan menurunkan nilai variabel yang lain. Sebagai contoh, terdapat hubungan positif antara motivasi belajar siswa dengan tingkat percaya diri siswa, hal tersebut berarti semakin tinggi motivasi belajar siswa maka akan semakin tinggi tingkat percaya dirinya dan semakin rendah motivasi belajar siswa maka akan semakin rendah tingkat percaya dirinya.
          Hubungan dua variabel atau lebih dikatakan hubungan negatif, bila nilai suatu variabel pertama ditingkatkan, maka akan menurunkan nilai variabel yang lain, demikian sebaliknya bila nilai suatu variabel pertama diturunkankan, maka akan meningkatkan nilai variabel yang lain. Sebagai contoh, terdapat hubungan negatif antara curah hujan dengan es yang terjual, hal tersebut berarti semakin tinggi curah hujan maka akan semakin sedikit es yang terjual dan semakin rendah curah hujan maka akan semakin banyak es yang terjual.
        Kuatnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam koefisien korelasi. Koefisien korelasi positif terbesar=1 dan koefisien korelasi negatif terbesar=-1, sedangkan yang terkecil adalah 0. Bila hubungan antara dua variabel atau lebih itu mempunyai koefisien korelasi =1 atau -1, maka hubungan tersebut sempurna. Dalam arti kejadian-kejadian pada variabel yang satu akan dapat dijelaskan atau diprediksikan oleh variabel yang lain tapa terjadi kesalahan (error).
Statistik korelasi yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif untuk data interval dan rasio diantaranya adalah Pearson Product Moment dan Korelasi Ganda.

1 comment :

  1. pak ahmad mohon bimbingannya..

    dalam penelitian saya menggunakan sampel populasi karena jumlah sampel cmn 23 orang... terus apakah rumusan masalahnya berisi kata signifikan pengaruh variabel x terhadp y...
    yang saya dengan kalao sampel populasi tidak menggunakan kata singnifikan dalam rumusan masalahnya apakah memang demikian ?? mohon penjelasannya ?

    ReplyDelete